23.12.10

Malas di d'BC Network hanya karena sebuah majalah

Nama saya adalah Sarah Rahmawati, saya sering dipanggil Sarah oleh banyak orang, bahkan ada lagi panggilan lain untuk saya dari teman-teman saya, ada yang biasa memanggil saya Sareuh, Seroh, Ceu, Ndut dan lain sebagainya. Terserah apapun panggilan untuk saya, saya sangat menghargai dan menikmati semua itu, karena dengan itu saya yakin mereka begitu menyayangi saya. Ini adalah sedikit rangkuman kisah saya selama ini,
Setiap hari saya disibukkan dengan kuliah, saya harus bulak-balik Bandung-Jatinangor tiap hari untuk mengejar cita-cita saya demi masa depan, karena Bandung memang tempat tinggalku dan Jatinangor adalah tempat dimana saya harus menjalani kuliah. Keluarga, saudara, teman-teman dan semua sangat mendukung saya untuk ini. Saya selalu ingat dengan sebuah motivasi di suatu majalah yang sempat saya baca, yang selalu memberikan semangat untuk apapun yang akan saya lakukan dalam hidup saya. Apa itu? sebuah motivasi yang sampai saat ini selalu ada di pikiran saya untuk menjalani hidup. Mungkin memang harus seperti itulah hidup, hidup harus ada pilihan, hidup memerlukan tantangan untuk sebuah kesuksesan, hidup adalah sebuah penelitian bagi saya, hidup bukan seperti kisah para penjahat yang harus berpura-pura menutupi tampang sangar di hadapan orang lain agar terlihat kuat dan tegar.
Sebetulnya, sebelumnya saya sangat pesimis akan keberhasilan saya dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang begitu banyak. Bukan berarti saya malas untuk itu, tapi karena uang saku untuk kebutuhan tiap hari dalam satu minggu selalu menipis dan tidak mencukupi untuk pulang pergi menuju kampus dan keperluan tugas-tugas kuliah. Memang orang tua saya saat itu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya, dan mereka selalu bilang bahwa untuk biaya kuliah sudah sepenuhnya tanggung jawab mereka. Tapi saya selalu merasa sedih setiap saya meminta uang untuk sekedar ongkos pulang pergi ke tempat kuliah dan untuk bekal saya, ditambah biaya kuliah saya yang tidak bisa dibilang kecil. Tetapi saya tetap berusaha semangat dan akhirnya bisa menyelesaikannya sampai saya wisuda dan mendapat gelar S.Kep. Alhamdulillah!
Semua itu belum selesai, namanya juga hidup, selalu ada saja tantangan. Saya dituntut untuk melanjutkan tugas saya yaitu menjalani profesi. Tentu semua itu butuh biaya, apalagi dalam profesi tidak ditempatkan hanya di satu tempat. Saya harus siap untuk berpindah-pindah tugas.
Akhirnya saya berpikir. Saya sudah terlanjur ada di tengah jalan, selanjutnya saya harus bisa sedikitnya membantu meringankan beban orang tua saya untuk bisa tetap semangat menjalani tugas lanjutan dan menyelesaikannya, juga agar bisa membuat keluarga dan semua bangga dengan keberhasilan saya. Saya mencoba untuk berbisnis kecil-kecilan seperti berjualan pulsa untuk teman-teman saya di tempat saya profesi meskipun hanya mengandalkan teman-teman saja sebagai pembeli, dan juga berbisnis apapun yang menurut saya itu halal dan baik untuk dijalani. Memang, semua yang sudah saya jalani sedikit menambah bekal saya meskipun saya belum merasa puas dengan sedikit keuntungan saya itu dibandingkan dengan bekal satu minggu dari orang tua saya. Tapi saya bersyukur untuk itu, setidaknya saya bangga dengan hasil kerja keras saya sendiri untuk sedikit menambah bekal dari orang tua. Hari demi hari saya lewati tantangan itu, sampai suatu saat saya menemukan suatu bisnis yang menurut saya sangat cocok untuk saya jalani. Suatu bisnis yang sampai sekarang sedang saya jalani, suatu bisnis yang sangat berprospek untuk masa depan, dan suatu bisnis yang keuntungannya terbukti memang bisa menggantikan posisi bekal dari orang tua saya.
Jujur, sekarang saya tidak lagi diberi bekal oleh orang  tua saya. Bukan berarti mereka tidak mau memberi dan melepas tanggung jawab mereka karena mereka anggap saya sudah punya penghasilan sendiri, tapi itu atas kemauan saya agar saya bisa lebih melatih tanggung jawab pribadi di masa depan. Tentu, orang tua saya tetap berperan sebagai orang tua saya dulu, mereka tetap akan berjaga-jaga membantu saya khususnya dalam segi materi apabila saya mengalami kesulitan dan jatuh. Tapi Alhadulillah, dengan bisnis ini keuangan saya malah bertambah terasa lebih cepat dari sebelumnya, karena keuntungan didapat bukan dari satu hal yang ditawarkan saja. Dan ini membuat saya lebih semangat untuk menjalani hidup. Sayapun semakin yakin akan keberhasilan saya untuk menyelesaikan tugas profesi saya. Amin!
Intinya, bagi saya hidup adalah pilihan, sesuai dengan sebuah motivasi dalam majalah itu yang telah menyemangati saya selama ini dan belum sempat saya jelaskan di atas, yaitu sebuah motivasi yang mengharuskan kita berpikir untuk memilih jalan hidup seperti seorang  pendaki gunung, atau apabila saya simpulkan yaitu diibaratkan bagaikan seseorang dan sebuah gunung. Kira-kira seperti dibawah ini, tetapi sebelumnya saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kesimpulan yang kembali saya publikasikan, karena saya hanya mengandalkan daya ingat saya saja dari majalah itu yang telah lama hilang.
  • Mau naik sampai puncak. Yang disebut juga sebagai Climber. Mereka selalu penasaran dengan ketinggian sebuah gunung dan tantangan yang harus dihadapinya untuk menaklukan gunung itu sampai mereka bisa mencapai puncak dan melihat keindahan dunia.
  • Hanya ingin berhenti di tengah jalan. Yang bisa disebut juga sebagai Camper. Mereka hanya ingin berkemah ditempat datar dan menikmati keindahan sekitar gunung tanpa penasaran ingin melihat indahnya dunia di puncak gunung. Mereka menikmati keberhasilannya hanya sebatas itu, dan menikmati kenyamanannya.
  • Tidak ingin pergi sama sekali. Yang disebut sebagai Quitter. Ini yang lebih parah, mereka ingin melihat keindahan sekitar gunung dan dunia dari puncak gunung, tetapi tidak ingin mengambil resiko untuk melalui jalan menuju gunung tersebut, dan mereka memilih diam. Untuk itu yang dihasilkan hanya angan-angan saja.
Itu yang membuat saya semangat selama ini, itu yang membuat saya berfikir untuk tetap konsisten dalam menjalani hidup saya. Saya tidak ingin menjadi seorang Camper yang hanya menikmati kenyamanan saya selama ini, dan saya tidak ingin menjadi seorang Quitter yang tentunya akan merugikan saya sendiri dan membuat saya hanya berangan-angan saja sampai akhir hidup saya tanpa menemukan jati diri yang sebenarnya. 
Disela-sela waktu saya menjalankan tugas profesi, saya mengisinya dengan suatu bisnis seperti yang telah saya ceritakan sedikit diatas. Yaitu suatu bisnis yang sangat berprospek untuk masa depan yang bisa dijalankan dengan online maupun offline, suatu bisnis yang mudah untuk dijalani dan suatu bisnis yang telah merubah cara setting hidup saya ke arah yang lebih baik. Oriflame with d'BC Network, ya itulah bisnis saya sekarang. 2 bulan lalu saya mencoba untuk masuk dan bergabung dalam bisnis ini.  Tanpa diduga, dengan sangat sedikit kerja keras yang saya lakukan dan dengan besarnya dukungan serta kepedulian leader-leader yang telah lebih lama bergabung, bisnis ini bisa merubah cara melangkah saya. Dan apa yang saya dapat selama kurang lebih 2 bulan? sebuah penghargaan yang begitu cepat yang belum pernah saya dapat dari bisnis apapun yang pernah saya jalani sebelumnya, yaitu level 6% dengan bonus yang lumayan. Dan ini merupakan suatu prestasi yang benar-benar saya banggakan yang belum tentu saya dapat dari bisnis lain. Mungkin ini belum seberapa apabila dibandingkan dengan anggota lain yang mungkin bisa lebih besar untuk pencapaian dalam jangka waktu 2 bulan seperti saya. Tapi sayang, akhirnya saya pun menemukan kembali rasa malas dalam hidup saya. Yang lebih parah adalah saya merasa malas di tengah-tengah kesempatan saya yang nyata untuk bisa meraih kesuksesan. Yaitu di bisnis Oriflame with d'BC Network ini, kenapa?
Bulan ini saya banyak yang mendorong dan mengharapkan serta menyemangati untuk naik menjadi level 9%. Tapi sayangnya saya menolak, dan sayangnya saya sudah tidak semangat lagi mengejar level 9% di Oriflame with d'BC Network ini. Saya merasa malas untuk ini. Mengapa? Apa alasan saya, padahal saya sudah banyak yang mendukung dan hasil yang benar-benar nyata pun sudah tidak diragukan lagi. Alasannya singkat saja dari saya, "Karena saya ingin langsung mengejar naik level manager tanpa menginjak level 9%" bahkan lebih. Bukan berarti tidak ingin bertahap, tapi ada sebuah keyakinan dengan d'BC Network ini yang membuat saya tambah semangat sehingga saya begitu percaya diri untuk naik langsung mancapai level manager. Dan kesempatan itu yang harus saya manfaatkan dari bulan ke bulan. Mudah-mudahan semua menjadi kenyataan, mudah-mudahan saya bisa mencapainya di bulan ini sesuai harapan saya. Amin!
Terimakasih Oriflame, terimakasih d'BC Network, dan terimakasih juga majalahku yang sampai saat ini tidak tahu ada dimana. Saya akan selalu ingat tentang apa kata-katamu majalahku.

By Sarah Rahmawati with No comments

7.12.10

Tidak Mudah Untuk Meraih Sukses

Photobucket
Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal.
Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya “Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung”.
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda.
“Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Kalau saya memilih sebelah kiri?”
“Sebelah kiri melewati banyak bebatuan.” Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.
“Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?”
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, “Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Jika aku memilih jalan sebelah kanan?”
“Sebelah kanan banyak semak berduri.” Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek.
Dengan kelelahan si pemuda berkata, “Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung.”
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas “Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?”
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab “Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Dengan senyum puas si kakek berkata, “Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!
Cerita di atas memberikan pelajaran bagi kita, bahwa tidak mudah untuk mencapai kesuksesan, banyak sekali rintangan dan halangan, dan semua terserah anda yang memilihnya
KESUKSESAN DI TANGAN ANDA!!!!
SALAM SUKSES SELALU!!!


Source: emotivasi.com


Photobucket

By Sarah Rahmawati with No comments

6.12.10

Terima kasih Ya Alloh...

Photobucket
Bismillah....hari ini adalah hari pertama untuk memulai setting target di katalog terbaru bulan ini. Alhamdulillah ya Alloh, 2 bulan bergabung saya sudah di ijinkan untuk naik level sampai level 6. Saya hanya bisa berdoa dan berusaha Ya Alloh, mudah-mudahan Alloh tetap mengijinkan saya untuk terus dan terus naik level dari bulan ke bulan. Sampai saya benar-benar bisa meraih mimpi itu. Apabila memang harus ada kegagalan, jadikanlah kegagalan itu salah satu pelajaran yang berharga dan bukan suatu musibah bagi saya.
Serta berikan kelancaran untuk semua downlineku Ya Alloh, berikan mereka semangat yang luar biasa sehingga mereka bisa merasakan apa yang telah aku rasakan walaupun mungkin belum seberapa di mata-Mu, dan tetap semangat hingga kami semua berhasil...Amin!!

 http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments

Tuna Netra Lari Keliling Dunia

Photobucket
Umumnya, kebanyakan orang berlari dengan melihat ke arah depan agar tidak terjatuh atau tersandung sesuatu. Namun bagaimana jika kaum tunanetra jika ingin berlari? Nampaknya akan sulit melakukannya. Tetapi rupanya, bagi seorang tunanetra bernama Dave Heeley, berlari tanpa melihat bukanlah suatu halangan. Baru-baru ini, pria yang berusia 50 tahun ini berhasil menyelesaikan tujuh maraton di tujuh benua dalam total waktu tujuh hari.

Dave menempuh jarak total 293,4 kilometer dari Kepulauan Falkland hingga Dubai. Ia melakukan hal yang kurang lazim tersebut demi mengumpulkan dana bagi anjing penuntun untuk kaum tunanetra. Karena kondisinya tersebut, Dave menyebut bahwa ini adalah pengalaman pertamanya yang sangat luar biasa. Ia berhasil menyelesaikan maratonnya dengan ditemani sang istri, Debbie, beserta tiga anaknya Dannie, Georgie Lee, dan Grace.

Bagi pria asal Bromwich, Inggris ini berlari marathon di tujuh benua merupakan pengalaman yang tak ada habisnya untuk diceritakan. Ia mengaku mulai senang berlari pada usia 40 tahun, saat ia mendengar seorang atlet berlari di Maraton London untuk mengumpulkan dana bagi asosiasi pengemar anjing penuntun kaum tunanetra.

Karena misinya inilah, Dave Heeley yang mengalami kebutaan sejak usia 16 tahun selalu bersemangat berlari. Untuk ukuran orang buta, keberhasilannya melintasi kepulauan Falkland, Rio De Janeiro, Los Angeles, Sydney, Dubai, Tunis, hingga London tentu mampu menginspirasi siapa saja.

Inilah bukti bahwa keterbatasan penglihatan ternyata tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk berlari. Dengan semangat dan tekad yang kuat untuk berbuat kebaikan, akhirnya ia dapat mencapai tujuan mulia tersebut. Sebuah semangat yang patut diacungi jempol dari seorang Dave Heeley.

Source: andriewongso.com


http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments

4 Lilin

Photobucket
Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan merekaYang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
“Akulah HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

Source: emotivasi.com


http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments

Ketekunan adalah Kekuatan Anda

Photobucket
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari hasil usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan suatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan, andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikan nilai diri anda. Apapun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda. Pepatah mengatakan bahwa “ribuan kilometer langkah dimulai dengan satu langkah”. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda. Rumah anda yang paling baik adalah hati anda. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali. Karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, kemudian pikiran anda dan usaha-usaha anda. Ketekunan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar berasal dari hati anda.

Source: iphincow.wordpress.com 


http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments

Nilai Sebuah Kegagalan

Photobucket
Bagi banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk. Apakah betul begitu? Untuk pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi, dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.
Poin utamanya adalah kesuksesan yang kita terima akan selalu sesuai dengan kapasitas diri kita. Jika kita menerima kesuksesan di luar kapasitas diri, malah kita akan jatuh lebih dalam dan gagal lebih parah. Maka dari itu, jangan terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkembang secara pribadi untuk layak menjadi orang yang betul-betul sukses sehingga kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang.
Semoga Beruntung!

Source: resensi.net (ditulis oleh: ksatria pemikir)



http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments

2.12.10

Ih, cantik-cantik, kok, bau..

Photobucket
Meski kadarnya berbeda, setiap orang pasti memiliki bau badan yang khas. Nah, bau akan menganggu jika aromanya tak sedap dan menyengat. Tapi ada jalan keluarnya, kok, biar yang berada di dekat Anda tak lagi mengomel, "Ih, cantik-cantik, kok, bau..."

Tempat-tempat yang lembap di tubuh merupakan "sarang" yang nyaman untuk berkembang biaknya bakteri. Antara lain, ketiak, pangkal paha, dan belakang lutut. Karena banyak bakteri, akhirnya bau tak sedap pun muncul.

Sebenarnya hal ini dapat diatasi asal rajin membersihkan tubuh. Misalnya, luluran seminggu sekali dan mengoleskan bedak anti-bau badan. Bisa juga menggunakan tawas kristal yang banyak dijual di pasar tradisional. Juga air kapur sirih. Oleskan tipis-ripis ke bagian yang mengeluarkan aroma menyengat. Tapi hati-hati, jangan terlalu banyak karena kulit bisa terbakar dan meninggalkan noda hitam yang sama sekali tak sedap dipandang mata.

Selama menggunakan bahan-bahan tradisional tadi, sebaiknya pemakaian deodoran dihindari dulu. Jika produksi kelenjar keringat Anda di bagian-bagian tubuh tadi terlalu berlebihan, tak ada salahnya juga berkonsultasi ke dokter kulit. Hmm, bau tubuh Anda pun kini jadi harum.

Source: tabloidnova.com


http://dbc-network.com/?id=oriflamework

By Sarah Rahmawati with No comments